Jumat, 23 Januari 2009

AMIN RAIS

Amien Rais: Capres Harus Punya Program Berbeda

tagsTag: pilpres, capres

Mantan ketua MPR Amien Rais menyatakan setiap Capres harus memiliki program berbeda, karena kalau tidak dikhawatirkan banyak orang yang tidak menggunakan hak pilihnya.

Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais mengatakan, setiap calon presiden (Capres) yang akan maju pada pemilihan presiden (Pilpres) seharusnya memiliki program yang berbeda.

"Ini berlaku untuk semua Capres. Harus ada program yang berbeda dari presiden yang sekarang," katanya usai memberi khutbah di Masjid Diponegoro, Kompleks Balaikota Yogyakarta, Jumat.

Usulan tersebut, menurut Amien, telah disampaikannya sekitar dua hari lalu kepada tokoh PDI Perjuangan seperti Taufik Kiemas dan Pramono Anung yang menemuinya di Jakarta.

Amien menjelaskan, program yang diusung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah percaya pada ekonomi pasar yang bersifat sangat lliberal.

Program tersebut membuat Indonesia menjadi subordinat dari perusahaan asing dengan kontrak karya dan kontrak kerja sama di bidang minyak dan gas (migas) atau nonmigas. "Kontrak-kontrak itu merugikan rakyat Indonesia dan sangat bertentangan dengan UUD 1945," tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Amien, jika Megawati Soekarnoputri yang mencalonkan diri sebagai Capres dari PDI Perjuangan ingin mendapatkan suara, harus memiliki program tandingan.

"Ini akan membuat pemilu Capres semakin menarik, karena sebenarnya baik Yudhoyono maupun Megawati dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama, program mereka hampir sama, mendasarkan pada konsep ekonomi yang mereka anut, yaitu liberal," katanya.

Amien memperkirakan, jika para Capres yang akan maju pada pemilu mendatang tidak memiliki program berbeda, maka akan banyak masyarakat yang memilih untuk tidak memberikan suara. "Saya pun tidak berminat memilih," tambahnya.

Menurut dia, ekonomi yang harus dianut oleh Indonesia adalah ekonomi kerakyatan karena ekonomi liberal yang saat ini dianut lebih memberikan keuntungan kepada asing dari pada masyarakat Indonesia.

"Sekarang tergantung pemimpinnya, apakah akan terus seperti sekarang atau berubah," katanya.

Ketika ditanya kemungkinan dirinya maju sebagai salah satu Capres, Amien menyatakan masih menganggap cadangan karena belum ada partai yang meminang.

"Saat ini masih jadi penonton, tetapi kalau ada yang menawari, saya akan menghitung kemungkinannya dulu. Masuk akal atau tidak," lanjut Amien yang mengaku sudah memiliki konsep untuk memperbaiki kondisi Indonesia.

Menyangkut kemungkinan koalisi dari partai menengah untuk mendukung langkahnya, Amien menyatakan akan menunggu hasil pemilu legislatif pada 9 April nanti. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar