Jumat, 23 Januari 2009

PERSAINGAN KUALITAS DALAM PILPRES

Wiranto Berharap Pilpres Didasarkan Persaingan Kualitas

tagsTag: pilpres, partai hanura, capres, wiranto

Gorontalo (ANTARA News) - Capres dari Partai Hanura Wiranto berharap kompetisi antarkandidat di pilpres 2009 lebih didasakan pada persaingan kualitas dan bukan sekedar mengejar kekuasaan.

Saat ditemui dikediamannya di Gorontalo, Rabu, Wiranto mengatakan bahwa pada kondisi bangsa seperti sekarang ini, para tokoh yang maju sebagai capres itu seyogyanya berorientasi pada kewajiban menjadi solusi berbagai persoalan rumit bangsa.

"Jadi pencalonan itu seharusnya bukan berangkat dari hanya ingin menjadi sesuatu atau nafsu-nafsu mendapatkan kekuasaan saja," katanya.

Menurut Wiranto, jika komitmen pencalonan itu adalah untuk mengambil bagian sebagai solusi persoalan bangsa ini, maka arah kompetisi adalah kualitas.

Dalam kompetisi pilpres yang mengedepankan persaingan kualitas, Wiranto menambahkan, maka yang mencuat kepermukaan adalah bagaimana rekam jejak kandidat, pengalaman pada level nasional atau pengalaman menghadapi berbagai persoalan pelik bangsa.

"Dari sanalah maka tokoh itu akan memiliki modal yang dapat ditawarkan kepada masyarakat," ujar Wiranto.

Namun jika modal para kandidat capres hanya ingin berkuasa atau mendapatkan kesempatan, maka kualitas tidak akan pernah dipedulikan.

"Itu hanya sekedar pragmatis mengejar kekuasaan saja. Karenanya jika mereka terpilih, maka modal menjadi solusi persoalan bangsa tidak cukup kuat," katanya lagi.

Lebih lanjut Wiranto mengimbau bangsa Indonesia untuk berfikir jernih dengan hati nuraninya bahwa kebutuhan bangsa sekarang ini adalah mendapatkan pemimpin yang tepat dalam kondisi sekarang ini.

Soal pemimpin yang tepat itu, menurut dia, kriterianya cukup banyak seperti paham berbagai masalah internasional sekaligus solusinya atau sudah diakui pengalamannya sebagai eksekutor yang baik dan berani.

"Hal-hal seperti inilah yang seyogyanya dijadikan acuan dalam pemilihan pemimpin nasional. Bukan yang mencuat itu banyaknya gambar atau iklan diri kandidat atau banyak uangnya," ujarnya.

Mengenai saling penjajagan diantara kandidat capres yang mulai marak saat ini, Wiranto mengatakan, sah-sah saja itu semua dilakukan dan tentunya pula setiap capres berupaya menampilkan keberhasilan didukung massa atau elemen masyarakat.

Dia memperkirakan fenomena dukung mendukung akan terus terjadi sampai pemilu yang akan datang karena hal tersebut juga bagian dari strategi politik.

Selain itu, seseorang mengajukan diri dalam kompetisi mendapatkan jabatan tertentu pasti ada alasannya dan semuanya berhubungan dengan latar belakang politik atau posisi dimana si calon itu mencalonkan diri.

Namun demikian, Wiranto enggan lebih jauh mengomentari berbagai manuver sejumlah kandidat capres itu.

"Saya tentu tidak berhak atau tidak etis menilai kandidat yang lain. Itu bukan watak saya. Tapi saya hanya mencoba melakukan pendalaman saja," katanya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar